Rabu, 08 Oktober 2008

Hadiah Terindah Sepanjang Tahun 2006









Bala bencana di pulau Sumatra sampai Papua, dari mulai bencana banjir bandang, longsor, busung lapar, sampai gempa bumi menyambut tahun 2006. Tidak sedikit saudara-saudara kita yang merasakan kepedihan karena kehilangan segala yang teramat penting dalam kehidupan ini. Bencana itu kian menambah pelik persoalan yang harus dihadapi oleh bangsa ini.

Saya hanya ingin menyampaikan bahwa kepedihan itu sebenarnya bisa menjadi hadiah terindah bagi kita. Kepedihan yang kita alami akan menjadi hadiah yang terindah bila kita sadari bahwa kepedihan itu adalah sebuah titik balik untuk mencapai kesuksesan, kebahagiaan maupun kedamaian spritual. Maka kita harus dapat memetik hikmah dari semua itu.

Di penghujung tahun 2004 Aceh ditimpa gempa bumi dan tsunami. Ratusan ribu orang terhempas, kehilangan harta benda, sanak saudara, bahkan keluarga tercinta. Salah satu hadiah terindah dari bencana itu adalah dipersatukannya bangsa ini setelah sekian lama terlibat konflik dengan GAM (Gerakan Aceh Merdeka).

Contoh lain adalah bencana banjir bandang dan tanah longsor yang sedang melanda berbagai tempat di negri ini. Sebenarnya itu merupakan teguran bagi orang-orang yang telah merusak lingkungan hidup dan mereka yang memiliki kekuatan supaya bertindak lebih bijaksana terhadap kelestarian lingkungan. Bila bencana ini diikuti dengan perubahan sikap yang lebih arif, maka kelestarian lingkungan akan terjaga dan bencana ini tidak terulang lagi.

Jangan pernah berkecil hati kalaupun diri kita sendiri harus menghadapi bencana, cobaan atau kehilangan segala yang teramat berarti. Kita bisa belajar dari orang yang pernah terserang penyakit jantung. Bila ia sudah merasakan betapa menderita karena sakit itu, maka setelah sembuh ia memiliki kesadaran yang lebih tinggi dalam mengatur pola makan, lebih giat berolah raga, dan semangat hidupnya lebih tinggi.

Contoh lain misalnya diantara kita mengalami kebangkrutan, maka jangan mengira segalanya sudah berakhir. Theodore Roosevelt menandaskan bahwa selalu ada keuntungan dibalik setiap tantangan, kegagalan, atau kekecewaan. “Every adversity, every failure, every heartache carries with it the seed on an equal or greater benefit,” ujarnya. Karena mungkin kebangkrutan itu menjadikan kita lebih cerdas memanajemen keuangan dan mencari peluang yang lebih menguntungkan.

Ada sesuatu yang jauh lebih baik dalam kehidupan ini. Bencana, kehilangan atau pengalaman seburuk apapun adalah hadiah terindah bila kita dapat menarik pelajaran berharga darinya. Dikatakan dalam sebuah pepatah Cina, “Batu permata tidak akan berkilau tanpa gesekan. Tidak ada orang yang menjadi lebih baik tanpa percobaan. The gem cannot be polished without friction, nor man perfected without trials.”

Langkah penting yang harus kita tempuh untuk mengubah pengalaman buruk menjadi hadiah yang terindah adalah menepiskan semua rasa takut maupun pesimisme untuk mencari sesuatu yang jauh lebih baik di dalam diri kita. Tantangan, hambatan, atau situasi yang teramat sulit itu sesungguhnya sebuah peringatan bahwa kita mempunyai kekuatan, tenaga dan energi untuk menghadapi semua itu.

Luangkan sedikit waktu untuk bernapas panjang. Pada saat itu Anda akan merasakan begitu banyak kesempatan, potensi dan kenikmatan yang selama ini Anda abaikan. Jangan terburu-buru ingin mengubah semuanya dalam sekejap.

Setelah itu lakukan tindakan dan perubahan kecil yang serba positif. “A positive attitude may not solve every problem but it makes solving any problem a more pleasant experience. – Sikap yang positif memang tidak memecahkan persoalan. Tetapi sikap seperti itu dapat menjadikan usaha kita dalam memecahkan setiap persoalan menjadi lebih menyenangkan,” kata Grant Fairley. Ciptakan kemajuan secara produktif dan konsisten. Hingga suatu ketika Anda akan begitu terpesona pada hasil yang Anda dapatkan.

Semula mungkin terasa begitu berat. Tetapi bila Anda memiliki sedikit keberanian, optimisme dan kemauan untuk memulai, maka Anda akan menyadari dan berkata, “Ternyata saya bisa melakukannya!” Apalagi jika Anda memfokuskan kekuatan, tenaga, dan energi di dalam diri, maka Anda tidak akan pernah merasa kesulitan untuk mengubah cobaan yang teramat sulit sekalipun menjadi sebuah hadiah terindah.

Kepedihan ada untuk disembuhkan. Persoalan ada untuk dijadikan palajaran. Setiap persoalan, kesedihan maupun kehilangan mengandung tujuan positif. Tidak jarang semua itu menjadikan kita jauh lebih baik, lebih kuat secara mental, emosional, dan spiritual. “The greater the difficulty the more glory in surmounting it. Skillful pilots gain their reputation from storms and tempests. – Semakin besar kesulitan, semakin besar kesuksesan bila kita dapat menyelesaikan atau memetik hikmah darinya. Contohnya para pilot mendapatkan reputasi besar karena mereka sudah sering melalui hujan badai,” terang Epictetus.

Kalaupun kita tidak dapat mengontrol apa yang akan terjadi pada diri kita, tetapi setidaknya kita dapat mengatur bagaimana kehidupan yang kita inginkan. Bisa saja kita menganggap kepedihan atau kehilangan yang menimpa sebagai hambatan. Tetapi kita juga dapat menjadikan kepedihan atau kehilangan itu sebagai hadiah yang terindah, karena menyediakan jalan supaya kita bisa bertumbuh, lebih baik dan lebih kuat. Buktikan!

* Andrew Ho adalah penulis buku best seller, pengusaha, dan motivator.

Sukses adalah pilihan hidup




“Kebebasan berarti memilih beban Anda.” Eudora Welty

Suatu hari anak saya memilih beberapa jenis permainan puzzle, semacam permainan menggabung-gabungkan potongan-potongan gambar. Anak saya kemudian memilih jenis puzzle yang terdiri dari 1.000 keping potongan gambar. Setelah menentukan pilihan, mulailah ia melaksanakan langkah-langkah menyusun keping demi keping puzzle.

Rupanya ia mempunyai strategi menyusun kepingan-kepingan gambar itu. Mula-mula ia membuat kerangka gambar. Kemudian ia mengelompokkan kepingan-kepingan itu berdasarkan warnanya. setelah itu barulah ia menyusun atau meletakkan kepingan-kepingan tersebut pada tempat yang semestinya.

Semakin banyak kepingan permainan itu, maka akan semakin sulit dikerjakan. Sebenarnya ia bisa saja memilih jenis permainan puzzle yang terdiri dari 5 keping, 6, keping dan seterusnya. Tetapi anak saya sengaja memilih permainan yang terdiri dari ribuan keping. Ia beralasan bahwa semakin sulit permainan akan menghasilkan gambar yang lebih berwarna, bernuansa indah, dan lain sebagainya.

Selain memperhatikan anak saya bekerja menyusun potongan gambar itu, saya juga sibuk berpikir. Jika tanggung jawab hidup semakin besar, mungkin kehidupan ini terasa lebih berat. Namun bila tanggung jawab tersebut dapat diselesaikan dengan baik, maka kehidupan inipun akan terasa lebih berarti, menyenangkan, berwarna dan nikmat.

Hakekat pencapaian kesuksesanpun tidak berbeda. Sama seperti yang dikatakan oleh Dwight D. Eisenhower. “The history of free men is never written by chance but by choice, their choice. – Sejarah seorang manusia merdeka tidak pernah tercipta secara kebetulan, melainkan tercipta karena pilihan mereka sendiri,” katanya. Hakekat kesuksesan adalah pilihan kita sendiri.

Terserah diri kita, akan memilih tanggung jawab hidup yang lebih besar ataukah sedikit? Jika mengambil tanggung jawab yang besar, maka kehidupan akan terasa lebih sulit tetapi mendapatkan nilai hidup yang lebih besar. Apakah kita ingin mendapatkan kehidupan yang sukses dan berharga? Jika Anda benar-benar menginginkannya, ada empat tanggung jawab yang paling mendasar dan menjamin keberhasilan Anda.

Tanggung jawab yang pertama adalah bersikap jujur. Orang-orang yang tulus dan jujur sangat mudah meraih kesuksesan bagi dirinya sendiri sekaligus orang lain. Mengapa demikian? Karena sikap jujur menjadikan kita mudah dipercaya orang lain. Selain itu, kita juga akan semakin percaya diri berusaha mencapai sukses di masa depan. Sebuah pepatah bijak mengatakan, “Confidence is the companion of success. – Percaya diri merupakan pasangan dari kesuksesan.”

Tanggung jawab selanjutnya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih sukses dan bermakna adalah kemauan untuk berbagi dengan orang lain. Sadari satu prinsip bahwa ‘you reap what you sow’ – Anda akan memanen apa yang Anda tanam. Jika Anda memilih untuk hidup lebih sukses, maka jangan pernah membiarkan diri Anda pelit untuk berbagi dengan sesama.

“False happiness renders men stern and proud, and that happiness is never communicated. True happiness renders kind and sensible, and that happiness is always shared. – Kebahagiaan semu cenderung menjadikan seseorang kejam dan sombong, dan kebahagiaan seperti itu tidak akan pernah berarti. Kebahagiaan yang sesungguhnya menjadikan seseorang baik hati dan peka, dan kebahagiaan seperti itu yang akan sangat berharga dan bermakna tidak saja untuk diri sendiri,” kata Charles de Montesquieu.

Jika Anda berkeras untuk memilih kehidupan yang lebih sukses, maka tanggung jawab yang harus Anda laksanakan berikutnya adalah giat bekerja. Sejarah lebih banyak membeberkan fakta bahwa upaya yang bersungguh-sungguh selalu mewarnai dinamika kehidupan mayoritas orang-orang sukses di dunia ini. Bila Anda berkomitmen untuk bekerja keras berarti Anda sudah memastikan pada pilihan kehidupan yang lebih sukses.

Giat dalam arti mengerjakan pekerjaan yang benar, bukan pekerjaan yang kita sukai. Socrates mengatakan bahwa sesuatu yang sangat berharga bukan hal yang hanya bisa kita gunakan untuk hidup, melainkan untuk hidup dengan benar. “What most counts is not to live, but to live aright,” katanya. Bila Anda memilih untuk melakukan hal-hal yang benar, berarti Anda sudah memilih kehidupan yang sukses dan penuh integritas.

Sukses atau gagal adalah hasil dari apa yang kita pilih. “Events, circumstances, etc., have their origin in ourselves. They spring from seeds which we have sown. – Setiap kejadian, keadaan yang sedang kita alami, dan lain sebaginya…, kembali kepada diri kita sendiri. Semua itu berasal dari benih yang sudah kita tanam,” kata Henry David Thoreau. Apakah Anda memilih untuk hidup sukses, bahagia, dan bermakna dengan melaksanakan tanggung jawab seperti yang diuraikan diatas, ataukah sebaliknya? Semua pilihan ada di tangan Anda sendiri.

* Andrew Ho adalah penulis buku-buku best seller, seorang motivator, dan pengusaha

Berlibur Sambil Belajar






“The real voyage of discovery consists not in seeking new lands, but in seeing with new eyes. – Perjalanan pencarian sesungguhnya tidak hanya mencari pulau baru, melainkan melihat dengan cara pandang yang berbeda.”
Marcel Proust

Sepuluh tahun belakangan ini saya mengunjungi puluhan negri di lima benua di dunia. Berlibur ke luar negri bersama keluarga dan teman-teman dekat begitu menyenangkan. Kami sangat menikmati keindahan alam, budaya, adat dan makanan khas daerah yang kami kunjungi. Pengalaman itu membuat saya sangat terkesan, sekaligus ingin membagikan inspirasi dan semangat baru yang saya peroleh saat mengunjungi negri orang.

Ketika berkunjung ke Tembok Raksasa (The Great Wall) di Cina dan Piramida di Mesir saya membayangkan begitu hebat kedua bangsa itu. Karena di masa dahulu dimana segalanya masih sederhana saja mereka sudah mampu membangun karya besar dan menjadi icon keajaiban dunia. Kedua karya besar itu adalah bukti bahwa setiap insan di dunia ini sangat berpotensi, tak terkecuali Anda sendiri. Dalam era tehnologi secanggih saat ini, pasti sangat mungkin bagi kita untuk menciptakan mahakarya yang lebih luar biasa

Sewaktu berada di kota Tokyo, saya terkagum-kagum pada bangsa Jepang yang begitu disiplin dan tertib. Penduduk negara itu cukup padat begitupun lalu lintasnya. Tetapi pelayanan MRT atau Skyline sangat baik dan tertib, kemacetanpun jarang terjadi.

Sangat jauh berbeda dengan keadaan kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya di negri ini. Kemacetan tidak pernah sepi dari pemandangan setiap hari. Bayangkan berapa banyak waktu yang harus terbuang sia-sia ketika setiap hari terjebak kemacetan. Belum lagi pemborosan bahan bakar dan udara tercemar yang harus kita hirup.

Siapakah yang harus bertanggung jawab dan dipersalahkan atas keadaan tersebut ? “The only real mistake is the one from which we learn nothing. – Kesalahan satu-satunya adalah kita tidak mau belajar,” kata John Powell. Mengapa kita tidak belajar hidup tertib seperti bangsa Jepang?

Perjalanan mengunjungi peninggalan sejarah di Eropa Timur dan Eropa Barat membuat saya terkesan pada keseriusan warga dan pemerintah setempat dalam memelihara lingkungan dan peninggalan budaya bangsa. Saat melihat sungai-sungai di Swiss yang airnya jernih, tiba-tiba saya teringat sungai-sungai yang keruh dan banyak sampah.

Tiba-tiba pula saya teringat apa yang pernah diucapkan oleh Marion Wright Edelman. “You really can change the world if you care enough. – Anda pasti akan dapat merubah dunia ini jika Anda cukup peduli,” ujarnya. Seandainya ada sedikit saja kepedulian untuk menjaga lingkungan dan mengasihi sesama dari jutaan penduduk di negri ini digabungkan dan direalisasikan, mungkin kita tidak perlu jauh-jauh datang ke Eropa untuk melihat pemandangan yang menyejukkan mata dan merasakan suasana yang menyenangkan.

New Zealand adalah negri yang kaya obyek wisata. Padahal sewaktu saya berkunjung kesana, saya melihat kekayaan alam negri tersebut tidaklah seberapa. Tetapi masyarakat di negri itu sangat kreatif mengolah potensi wisata. Sehingga daya tarik negri itu tidak saja dikarenakan buah kiwi yang molek dan lezat, melainkan wisata dengan berbagai aktifitas yang menyenangkan, misalnya bungy jump dan the ludge.

Belajar dari New Zealand, sebenarnya sangat banyak peluang yang potensial bila kita bersedia mengasah dan mengolah kreatifitas. Dr. Wayne W. Dyer mengatakan, “Creativity means believing you have greatness. – Kreatifitas pertanda percaya bahwa Anda memiliki potensi.” New Zealand merupakan salah satu bukti, bahwa hanya dengan sedikit kreatifitas, negri tersebut menjadi salah satu negri tujuan wisata yang potensial dan ternama di dunia.

Dari New York saya mendapatkan sebuah gambaran masyarakat yang sangat maju dan modern karena menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Disana bermacam budaya, bangsa, agama, ras, dan bahasa hidup berdampingan, saling menghargai dan harmonis, karena mereka menganggap demokrasi itu sangat penting. “Democracy does not guarantee equality of conditions. It only guarantees equality of opportunity. – Demokrasi memang tidak menjamin suatu kesamaan kondisi. Tetapi demokrasi hanya akan menjamin sebuah kesamaan kesempatan,” tegas Irving Kristol. Untuk mencapai kemajuan yang berarti dan menekan perselisihan mungkin kita perlu lebih menanamkan budaya demokrasi dan harus banyak belajar dari masyarakat di sana.

Suatu ketika, saya mengunjungi Afrika Selatan. Disana saya senang berdiri di Cape Point (Tanjung Pengharapan) dan melihat pertemuan antara Samudra Atlantik dan Samudra India. Saya teringat pada para pelaut Belanda dan Portugis di jaman dahulu. Di satu sisi, prestasi mereka luar biasa karena tidak saja mampu melewati Tanjung Pengharapan itu, tetapi mereka juga menemukan dan pernah menahlukkan Indonesia dan Tanah Melayu (Malaysia).

Ilmu pengetahuan tentang keberanian bangsa Belanda dan Portugis serta pengalaman melihat samudra yang begitu luas itu sangat menyentuh hati. Seandainya keberanian kita sebesar milik para pelaut itu, pasti kita tidak akan pernah merasa kesulitan untuk menahlukkan lautan tantangan seluas apapun dan menggapai prestasi yang luar biasa.

Kemudian saat kami bermain dengan Pegium Afrika dan naik burung ostrik, saya mendapatkan pengalaman lucu. Burung ostrik memiliki kebiasaan unik. Burung tersebut akan cepat-cepat menyimpan kepala di bawah tanah, apabila diserang musuh. Ia mungkin berpikir kalau ia sendiri tidak melihat, maka musuhpun tidak akan melihatnya. Tentu kita tidak ingin berperilaku seperti burung ostrik bukan?

Luar biasa ! Sangat banyak hal yang dapat kita teladani dari negri orang. Kemajuan negri lain mungkin perlu kita jadikan referensi untuk lebih bersemangat berusaha menjadi lebih baik. Gandi mengatakan, jika kita ingin melihat dunia ini seperti apa yang kita inginkan, maka sebelumnya kita harus merubah diri kita seperti apa yang ingin kita saksikan di dunia ini. “You must be the change you wish to see in the world,” katanya.

* Andrew Ho adalah motivator dan penulis buku best seller

Kecantikan Seorang Wanita




Beauty can’t amuse you, but brainwork – reading, writing, thinking – can. – Kecantikan tidak akan membuat Anda senang, tetapi kepintaran – dengan cara banyak membaca, menulis, dan berpikir – bisa membuat Anda senang.”
Helen Gurley Brown

Artinya, kecantikan wanita itu bukan hanya diliat dari segi fisik. Kecantikan juga meliputi wawasan ilmu pengetahuan. Membaca, melatih diri menganalisa sesuatu dan berpikir sangat efektif meningkatkan kepintaran.

Pada tanggal 26 September 2005 saya berkesempatan menjadi juri dalam sebuah ajang pemilihan ratu kecantikan bernama Miss Chinese Cosmo Pageant 2005. Ajang serupa sebenarnya sudah 3 kali diselenggarakan di Beijing-Cina, tetapi baru pertama kali diadakan di Denpasar – Indonesia. Dari sekian banyak calon peserta, hanya 15 wanita saja yang lolos dan dikarantina selama satu minggu sebelum mengikuti ajang pemilihan ratu kecantikan tersebut.

Sebagai trainer sekaligus dewan juri, saya tidak sekedar memberikan poin lebih kepada mereka berdasarkan kecantikan dari segi fisik semata. Keahlian masing-masing peserta, termasuk kemampuan dalam menjawab pertanyaan secara spontan, sangat berpengaruh terhadap penilaian para juri. Saya kira, peserta yang sudah terbiasa membaca, menulis, dan berpikir sangat berpeluang memenangkan kontes tersebut.

Tetapi standar kecantikan dalam kontes pun pasti jauh berbeda dengan standar kecantikan kehidupan kita sehari-hari. Karena pada dasarnya kecantikan itu suatu konsep dengan multi difinisi. Saya sendiri mempunyai kriteria khusus dalam menilai kecantikan seorang wanita, dan mungkin itu akan berbeda dengan pendapat orang lain.

Di mata saya, setiap wanita itu cantik, dan masing-masing wanita memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh wanita lain. Setiap wanita memiliki kecantikan yang berasal dari hati dan jiwa dan bersifat permanen. Kecantikan seperti itu sering disebut dengan inner beauty atau keluhuran budi pekerti.

Seluruh dunia mengakui kecantikan Theresia dari Calcuta – India. Meskipun dari segi fisik, wanita tersebut renta, keriput, dan jauh dari standar wanita seksi. Tetapi setiap tindak tanduknya dihiasi dengan budi pekerti yang sangat luhur dan pancaran kasih sayang yang tulus dari dalam hati. Hal itu menjadikan sosok Theresia memiliki kecantikan yang menawan. Meskipun sudah cukup lama meninggal dunia, tetapi kecantikannya tidak pernah lekang oleh waktu.

Saya sengaja mengambil contoh Theresia dari Calcuta – India, karena saya ingin memaparkan bahwa kecantikan wanita itu jauh dari penampilan atau figurnya. Kecantikan seseorang merupakan paduan dari banyak sekali karakteristik yang indah, misalnya sikap, etika, sopan santun, kemandirian, kecerdasan, ketangkasan, humor, kemampuan bersosialisasi, kepekaan dan kasih sayang, religius, kemurahan hati dan lain sebagainya. Leonardo da Vinci menyebutkan, “Beauty adorns virtue. – Kecantikan memuja kebaikan.” Artinya siapapun memiliki kecantikan yang luar biasa apabila bersedia mempercantik hati atau jiwanya. Namun bila masih ada wanita yang merasa jelek, mungkin ia harus memperhatikan beberapa hal penting di bawah ini.

Yang pertama adalah meredam amarah atau keinginan untuk menyakiti orang lain, karena hal itu akan mengurangi aura kecantikan. Lagipula dalam ilmu kedokteran disebutkan bahwa amarah menyebabkan kerusakan sel syaraf sebanyak 50.000 sel. Dibutuhkan waktu lama atau sedikitnya 128 hari untuk memulihkan sel-sel tersebut seperti sedia kala.

Tidak mengherankan, betapun cantik dan menarik fisik seorang wanita, maka ia akan terlihat sangat jelek dan menyebalkan bila dirinya dikuasai amarah atau nafsu untuk menyakiti orang lain. Maka binalah sikap dan cara berpikir positif. Aura kecantikan Anda semakin bersinar terang dan diri Anda terlihat jauh lebih muda dan segar bila Anda selalu berpikir positif.

Yang kedua adalah mencintai diri sendiri tanpa syarat, apapun adanya diri Anda. Apabila Anda tidak mampu mencintai diri sendiri, maka Andapun tidak akan dapat mencintai dan menyayangi orang lain. Logikanya Anda tidak akan dapat memberikan sesuatu yang tidak Anda miliki.

Dengan terlebih dulu mencintai diri sendiri, maka Anda baru akan bisa memancarkan cinta dan kasih sayang kepada mahkluk di sekeliling Anda. Cinta dan kasih sayang yang tulus dari dalam hati menjadikan seluruh aspek di dalam diri Anda terlihat istimewa. Cinta dan kasih sayang akan memancarkan aura kecantikan Anda yang luar biasa.

Selain mencintai diri sendiri apa adanya, Anda juga dapat memupuk cinta dan kasih sayang kepada orang lain dengan melakukan visualisasi. Caranya adalah meluangkan beberapa waktu untuk membayangkan diri Anda berbagi kasih sayang dan berbuat kebaikan kepada orang lain. Lakukan visualisasi seperti itu dimanapun Anda berada, karena dapat meningkatkan energi cinta dan kasih sayang dari dalam diri Anda.

Hingga tanpa Anda sadari, suatu ketika sikap Anda juga akan penuh kasih sayang. Aura kecantikan Andapun akan memancar dengan sendirinya. Semakin banyak cinta yang Anda pancarkan tanpa syarat, maka semakin tinggi aura kecantikan yang Anda miliki.

Satu hal terpenting untuk diperhatikan bahwa kecantikan itu terpancar dari dalam hati yang damai. Aura kecantikan tidak dapat timbul dari dalam jiwa yang kosong dan hampa. Hati yang damai juga tidak dapat tergantikan oleh kekayaan, kemolekan tubuh dan wajah, ketenaran, posisi dan lain sebagainya.

Bersyukur dan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan aktifitas yang lebih menjanjikan kedamaian hati. Luangkanlah lebih banyak waktu untuk bersyukur dan beribadah kepada Tuhan YME. Aura kecantikan akan terpancar lebih terang dari seseorang yang memiliki kedamaian spiritual, dimana ia menemukan harapan baru, optimisme dan kebahagiaan hakiki.

Pada dasarnya, penampilan memang penting supaya seorang wanita terlihat rapi, cantik dan menarik. Tetapi karakteristik itu ternyata jauh lebih penting, karena kecantikan yang berasal dari kemurnian hati dan jiwa lebih mudah menjadi pusat kekaguman banyak orang. Pesan saya, jagalah diri dan inner beauty atau keluhuran budi pekerti betapapun cantiknya Anda.


* Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, trainer, dan penulis buku best seller.

Mengapa Harus Malu?




“The most important human endeavor is striving for morality in our actions. Our inner balance and even our very existence depend on it. Only morality in our actions can give beauty and dignity to life.

– Upaya manusia yang terpenting adalah tindakan yang berlandaskan moralitas. Keseimbangan jiwa dan keberhasilan kita sangat tergantung padanya (moralitas). Hanya sikap dan tindakan yang berlandaskan moralitas yang dapat memberikan keindahan dan meningkatkan martabat kehidupan kita.”
Einstein

Pada bulan Maret lalu saya menjenguk salah seorang kakak di Melbourne. Selama 3 hari di kota tersebut, saya benar-benar merasa heran karena cost of living atau biaya hidup di kota maju seperti itu tidak seperti yang saya bayangkan. Harga buah-buahan dan daging maupun kebutuhan pokok lainnya cukup murah. Sementara daya beli masyarakat disana cukup besar. Bisa dibayangkan kesejahteraan masyarakat disana pasti terjamin.

Keadaan itu sangat bertolak belakang dengan apa yang terjadi di Indonesia. Harga-harga kebutuhan pokok di Indonesia semakin tak terjangkau oleh kebanyakan masyarakat. Padahal negri ini dikenal memiliki tanah subur dan sumber daya alam yang kaya.

Sebaliknya, negri ini ternyata juga dikenal memiliki hutang luar negri sangat banyak. Bahkan menurut Paul Wolfowits, Presiden Bank Dunia, untuk tahun 2006 Indonesia dijanjikan pinjaman sebesar US $900 juta. “Jumlah itu adalah jumlah yang sangat serius,” ucapnya dalam kunjungan ke Indonesia beberapa waktu yang lalu.

Kekayaan negri ini maupun hutang luar negri lebih banyak diselewengkan daripada dimanfaatkan untuk mengoptimalkan fungsinya untuk mengentaskan kemiskinan ataupun memajukan kehidupan bangsa. Korupsi telah berakibat semakin bertambah besar jumlah penduduk miskin dan penganguran. “Korupsi adalah persoalan yang sangat serius di negri ini,” ujar Paul Wolfowits saat meminta bantuan KPK untuk mengawasi adanya penyimpangan.

Persoalan korupsi di Indonesia sangat sulit diberantas. Paul Wolfowits menilai itu karena sistem yudisial di Indonesia buruk. Faktor tersebut sesungguhnya penghalang bagi keadilan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bila kita menengok ke Cina, Zhu Rongji adalah satu contoh seorang pemimpin yang mampu menghapus label negrinya dari negara terkorup di dunia. Ketika dilantik pada bulan Maret 1998 sebagai perdana mentri, dengan lantang ia mengucapkan, “Berikan kepada saya seratus peti mati. Sembilan puluh sembilan untuk koruptor, dan satu untuk saya jika saya melakukan hal yang sama.”

Sejak tahun 2001, terhitung lebih dari 4.000 jiwa dieksekusi mati. Ribuan peti mati itu terisi pejabat tinggi sampai biasa, pengusaha, hingga wartawan. Di lain pihak, penegakan hukum di Cina dengan cara menghukum mati siapapun yang melanggar hukum tanpa pandang bulu dinilai sangat mengerikan. Tetapi itulah salah satu jalan yang telah menyelamatkan Cina dari kehancuran.

Sementara itu Cina juga menganggarkan dana cukup besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain memajukan pendidikan di dalam negri, pemerintah mengirim ribuan siswa belajar ke luar negri dan mengundang para pakar bisnis berbicara di Cina. Cara tersebut telah memacu ekonomi Cina bertumbuh pesat, mencapai 9% per tahun.

Sikap korup atau manipulatif sangat merugikan dan menimbulkan malapetaka bagi pihak lain, menghambat kemajuan dan hanya menciptakan kehancuran. Dari Cina kita melihat seorang pemimpin jelaslah memiliki peran yang sangat signifikan untuk menekan tindak korupsi. Tetapi kita tidak perlu menunggu terlalu lama sampai pemimpin seperti Zhu Rongji muncul untuk memperbaiki keadaan. Kita sendiri harus berinisiatif membangun kesadaran dan sikap baru agar tidak ikut terjun dalam jurang kehancuran.

Langkah yang pertama adalah membangun kesadaran ‘malu’ melanggar nilai-nilai moralitas ataupun melakukan perilaku buruk lainnya. Meminjam istilah yang biasa digunakan oleh Aa Gym, seorang ulama ternama di Indonesia, budayakan kesadaran tersebut dari dalam diri sendiri, dari hal yang terkecil, dan sejak saat ini. Komitmen yang tertanam untuk selalu menjunjung nilai-nilai moralitas akan membentuk sikap disiplin dan memacu kemauan untuk memperbaiki kualitas diri.

Bila sikap ‘malu’ melanggar nilai-nilai moralitas serta melakukan perilaku buruk lainnya benar-benar membudaya di dalam diri kita sendiri, maka tak sulit untuk mengajak orang-orang di sekitar kita untuk bersikap serupa. “The silence often of pure innocence. Persuades when speaking fails. – Diam seringkali pertanda kebaikan yang murni. Berdampak lebih nyata, ketika kata-kata sudah tidak berguna,” kata seorang seniman Inggris ternama, William Shakespeare. Kurang lebih ia mengingatkan bahwa sikap adalah kata-kata yang paling efektif untuk mempengaruhi orang lain.

Contoh bangsa yang memiliki rasa malu tinggi dan sangat maju adalah Jepang. Bangsa Jepang adalah bangsa yang paling tidak tahan menanggung malu. Jika melakukan kesalahan, pelanggaran hukum atau gagal, maka mereka tidak segan menebusnya dengan kematian. Setiap tahun sedikitnya 175 orang melakukan Harakiri, yaitu bunuh diri untuk menegakkan nama baik dan harga diri. Bayangkan, alangkah pesat kemajuan kita dan bangsa ini di bidang tehnologi dan berbagai bidang lainnya seperti di Jepang, bila setiap individu di Indonesia memiliki rasa ‘malu’ melanggar nilai-nilai moralitas serta melakukan perilaku buruk lainnya.

Membudayakan sikap ‘malu’ memerlukan kejujuran, untuk menilai apakah perbuatan kita sendiri sudah sesuai dengan norma atau moralitas kemanusiaan ataukah tidak. Dikatakan oleh Einstein, “If a rich man is proud of his wealth, he should not be praised until it is known how he employs it – Jika seseorang sangat bangga dengan kekayaannya, dia tidak perlu dipuji sampai diketahui bagaimana cara dia mendapatkan kekayaan tersebut.” Einstein menandaskan bahwa martabat dan kekaguman pada seseorang tidak dapat diperoleh dari hasil manipulasi atau perbuatan buruk lainnya.

Bila kita jujur menilai perbuatan kita, lalu merasa malu bila upaya yang kita lakukan tidak sejalan dengan nilai moralitas, maka hal itu akan memacu diri kita untuk memperbaiki diri dan bersikap lebih baik lagi. Yakinilah bahwa setiap perbuatan yang sejalan dengan moralitas dan kebaikan pasti bermanfaat untuk kemajuan hidup Anda. “Goodness is the only investment that never fails. – Kebaikan adalah satu-satunya investasi yang tidak pernah gagal,” tegas Henry David Thoreau.

Malu bukan selalu pertanda buruk. Malu melakukan perbuatan yang melanggar moralitas ataupun perbuatan buruk lainnya adalah jalan untuk memperbaiki diri sekaligus keadaan kita. Saya yakin seandainya sikap malu hal ini dimiliki oleh seluruh bangsa Indonesia terutama para pengusaha dan abdi negara, ditunjang dengan hukum dan peradilan yang tegas seperti legenda penegak hukum ideal yang tergambar dalam serial film Justice Bao, maka masyarakat pasti lebih sejahtera, tidak ada kemiskinan ataupun busung lapar maupun hutang luar negri yang besar.

* Andrew Ho adalah seorang motivator, pengusaha, dan penulis buku best seller

Mengatasi Kejenuhan & Menikmati Pekerjaan




Work is either fun or drudgery. It depends on your attitude. I like fun. – Bekerja tidak menyenangkan, tidak juga terlampau berat. Semua itu tergantung pada sikap Anda. Saya suka bekerja menyenangkan.”
Colleen C. Barrett

Setiap hari kita menghabiskan banyak waktu untuk bekerja, entah di kantor, pasar, sawah, lapangan atau di manapun kita berada. Seorang karyawan misalnya, rata-rata ia akan menghabiskan waktu 8 jam setiap hari. Delapan jam adalah waktu yang sangat panjang dan melelahkan bila kita tidak menikmati pekerjaan, tidak bersemangat, sedih, lesu, dan mengantuk. Seandainya dipaksakan pun hanya akan membuang waktu dan tenaga, karena hasilnya tidak akan maksimal.

Jenuh dan tidak menikmati pekerjaan adalah hal yang lumrah dalam kehidupan manusia. Tetapi kita harus pandai menyiasati agar hal tersebut tidak berlarut-larut dan menghambat produktivitas kita. Ada 7 kiat agar kita dapat menikmati pekerjaan dan mudah mengatasi kejenuhan, untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang optimal.

Langkah pertama sebelum memulai bekerja adalah mencintai pekerjaan kita terlebih dahulu. Bermacam faktor dapat memicu kejenuhan, sehingga kita tidak dapat menikmati pekerjaan. Tetapi bila kita mencintai pekerjaan yang sedang kita tekuni, maka kita akan merasa lebih berarti, karena pada dasarnya setiap orang di dunia ini memiliki peran dan sama-sama penting.

Mencintai pekerjaan juga akan mendorong semangat kita untuk bekerja dengan penuh tangung jawab. Mengutip kata-kata seorang guru etos kerja Indonesia, Jansen Sinamo, “Kerja adalah amanah, Anda harus bekerja dengan benar dan penuh tanggung jawab.” Bertanggung jawab dalam arti melakukan apa yang terbaik seringkali berdampak nyata terhadap peningkatan kualitas hasil pekerjaan sekaligus semangat kerja kita.

Realitas kehidupan kerja juga tidak lepas dari berbagai macam hambatan, entah dalam bentuk persaingan atau sabotase, kurangnya fasilitas dan modal, tekanan dari atasan dan lain sebagainya. Tak jarang hambatan atau dalam bahasa positif disebut dengan ‘tantangan’ menjadikan kita tidak menikmati pekerjaan. Tetapi jangan pernah sekalipun membiarkan tantangan dalam pekerjaan menghambat kinerja kita.

Langkah yang dapat kita tempuh dalam menghadapi tantangan adalah berpikir positif. Dengan berpikir positif, kita akan melihat tantangan sebagai jalan untuk meningkatkan kualitas diri kita. Pepatah bijak dari Jepang sebagaimana dikutip dalam The Prentice Hall Encyclopedia of World Proverb menyebutkan, “Adversity is the foundation of virtue – Tantangan adalah dasar dari kebaikan. ” Artinya, kita akan dapat menjaga semangat kerja tetap tinggi dan menikmati pekerjaan dengan selalu berpikir positif.

Selain itu, kenikmatan dalam menjalankan pekerjaan di antaranya dipacu oleh kemampuan yang kita miliki. Bila pekerjaan menuntut tingkat kemampuan tertentu, sementara kemampuan kita sendiri terbatas akan sangat mudah memicu suasana kerja yang menjemukan atau tidak menyenangkan. Alangkah baiknya jika kita selalu meningkatkan kemampuan, mengasah keahlian dan mengisi pikiran dengan informasi atau ilmu pengetahuan terbaru.

Langkah tersebut akan berpengaruh terhadap cara kita menyelesaikan pekerjaan, misalnya cara yang kita lebih bervariasi dan kreatif. Cara kerja yang kreatif lebih memastikan kita senang mengerjakan tugas kita. “...even without success, creative persons find joy in a job well done. Learning for its own sake is rewarding... - …meskipun tanpa kesuksesan, orang yang kreatif sangat menikmati pekerjaan yang dapat ia selesaikan dengan baik… Belajar hanya untuk meningkatkan kreatifitas akan selalu bermanfaat,” kata Mihaly Csikszentmihalyi.

Sementara langkah lain yang bisa kita tempuh untuk dapat menikmati pekerjaan adalah memupuk sikap konsisten. Seperti dikatakan sebelumnya bahwa kehidupan di dunia kerja sarat dengan aneka tantangan. Tetapi bila kita selalu bersikap konsisten terhadap tujuan semula, yaitu menghasilkan pekerjaan terbaik, maka keresahan, kekhawatiran, kebosanan dan segala yang kurang menyenangkan dalam pekerjaan akan tergantikan dengan rasa tenang dan senang. Pada akhirnya sikap konsisten tersebut menjadikan kita lebih maju dalam bidang pekerjaan kita.

Langkah selanjutnya adalah menetapkan skala prioritas dalam pekerjaan. Kerjakan tugas yang terpenting, dan menyelesaikannya sesuai dengan batas waktu yang sudah kita tentukan sendiri. Patuhilah target deadline atau batas waktu, dan kita patut malu jika melanggarnya. Dengan demikian, kita akan terpacu untuk segera menyelesaikan pekerjaan tanpa merasa terbebani.

Sementara itu, kita tidak dapat memungkiri bahwa kita selalu membutuhkan dukungan orang lain. John Ruskin menerangkan, “Every great man is always being helped by everybody, for his gift is to get good out of all things and all persons. – Setiap orang yang hebat selalu didukung oleh orang lain, karena kebaikan yang ia dapatkan bersumber dari bermacam sebab dan dukungan orang lain.” Kecerdasan dalam mengelola hubungan dengan orang-orang dalam lingkungan sangat berpengaruh terhadap suasana psikologis kita saat bekerja, terlebih terhadap hasil pekerjaan.

Maka langkah yang harus kita tempuh adalah menciptakan suasana kerja yang komunikatif. Luangkan waktu setidaknya untuk mendengar dan berusaha memahami harapan dan persoalan yang sedang dihadapi oleh orang-orang dalam lingkup pekerjaan kita. Dengan demikian akan tercipta saling pengertian dan jalinan keakraban, yang pada akhirnya melahirkan suasana menyenangkan dalam bekerja.

Mungkin salah satu sebab kita tidak bersemangat kerja, bosan, malas dan lain sebagainya dikarenakan potensi kita kurang diberdayakan atau kurang dihargai. Kalau saja potensi itu digabungkan dengan semangat kerja, pasti hasilnya sangat mengagumkan. Maka langkah yang bisa kita tempuh adalah mencoba saling memotivasi dan menghargai sesama rekan kerja, atasan, bawahan maupun kolega kerja.

Motivasi dan penghargaan tidak saja menciptakan keakraban dalam lingkungan kerja, tetapi juga mengobarkan semangat untuk berpacu dalam prestasi. “Motivation is the fuel, necessary to keep the human engine running. – Motivasi adalah bahan bakar, sangat penting untuk menghela semangat kerja manusia,” kata Zig Ziglar. Dengan saling menghargai dan memotivasi, kita akan senantiasa mendapatkan sumber semangat untuk lebih giat bekerja.

Satu hal yang harus kita pikirkan, waktu akan terus berlari tanpa memandang apakah kita sedang bersemangat kerja, lesu, gembira atau mengantuk. Maka jangan sia-siakan waktu, lakukan pekerjaan sebaik-baiknya. Tujuh kiat di atas akan membantu kita bekerja dengan lebih baik, karena selalu ada jalan untuk melakukan pekerjaan kita dengan lebih baik. “There is a way to do it better...find it. – Selalu ada jalan untuk bekerja dengan baik…carilah,” kata Thomas Edison.

* Andrew Ho adalah seorang motivator, pengusaha, dan penulis buku best seller

Membangun Optimisme pada Anak




Supaya Anak Mampu Bersikap Mandiri dan Berprestasi

“Optimism is the faith that leads to achievement. Nothing can be done without hope and confidence. – Optimisme adalah kepercayaan diri yang memacu kita berusaha mencapai prestasi. Tak satu pun yang bisa kita kerjakan tanpa harapan dan rasa percaya diri.”
Hellen Keller


Optimisme adalah satu hal yang penting bagi orangtua maupun anak-anak. Sebagai orangtua dari dua putra dan satu putri, saya pun ingin membahagiakan anak-anak dan memberikan rasa optimis pada mereka. Tetapi setelah menyaksikan sebuah film tentang perjuangan seorang ayah untuk anaknya, Rick Hoyt, saya menyadari bahwa apa yang sudah saya lakukan ternyata masih sangat sedikit.

Dikisahkan Dick Hoyt dan Judy adalah pasangan suami istri yang dikaruniai tiga orang anak. Putra sulung mereka, Rick tidak dapat bergerak, berbicara, dan berjalan. Rick menderita cacat sejak lahir karena tercekik tali pusar selama dalam kandungan yang mengakibatkan kerusakan pada syaraf otak dan otot-ototnya. Sehingga Rick tidak dapat melakukan gerakan.

Rick jelas tidak dapat hidup secara normal. Para dokter menyarankan agar Rick ditempatkan dalam lembaga khusus perawatan anak-anak cacat. Orangtua Rick tidak sependapat dengan pertimbangan para dokter, karena mereka sangat menginginkan Rick hidup seperti anak-anak normal lain. Mereka percaya bahwa Rick memiliki kepintaran yang luar biasa.

Titik terang mulai muncul ketika mereka bertemu dengan insinyur lulusan Universitas Tufts. Setelah melalui rangkaian penelitian, para insinyur tersebut mendapati bahwa otak Rick masih berfungsi normal. Mereka sepakat menciptakan sebuah sistem komputer yang dapat mengartikan makna gerakan kepala Rick, yang paling lembut sekalipun, menjadi kata-kata.

Dengan komputer itulah Rick mulai berkomunikasi. Ia mengungkapkan kata pertama yaitu, “Go Bruins!” The Boston Bruins adalah salah satu tim yang berlaga dalam final Stanley Cup. Dari sanalah mereka mengetahui Rick gemar acara olah raga. Selanjutnya, marilah kita teladani bagaimana Dick dan Judy memanfaatkan sistem komputer itu untuk mengetahui keinginan, pemikiran dan mendidik Rick, hingga anak itu memiliki optimisme untuk menjalani kehidupan normal termasuk melanjutkan pendidikan dan berhasil menyandang gelar sarjana dari Universitas Boston pada tahun 1993.

Satu hal yang teristimewa dari pasangan Dick dan Judy adalah kasih sayang dan perhatian mereka yang luar biasa kepada Rick. Kasih sayang merupakan salah satu sinergi yang memacu optimisme dalam kehidupan anak. Rick mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tuanya sehingga ia memiliki sikap optimis melebihi dari yang ia butuhkan.

Diungkapkan bahwa pada tahun 1975 saat masih berusia 13 tahun, Rick sudah berinisiatif untuk memotivasi semangat hidup seorang pemain bisbol kenamaan yang lumpuh akibat kecelakaan. Ia berkata pada ayahnya, “I have to do something for him... to let him know life does not end when you become paralyzed. – Saya harus berbuat sesuatu untuk dia… agar dia mengerti hidup ini tidak akan berakhir hanya karena lumpuh.”

Selain mencurahkan kasih dan sayang, Dick Hoyt juga mengajak Rick beraktifitas di luar rumah, yaitu berlari sejauh 5 mil. Pengalaman itu telah meningkatkan semangat hidup Rick jauh lebih tinggi. “Untuk pertama kalinya, aku merasa tidak cacat seumur hidupku,” aku Rick kepada ayahnya.

Dari sanalah kita dapat melihat bagaimana Dick berusaha memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan hal yang baru. Memberikan kesempatan pada anak untuk mencoba hal-hal yang baru sangat efektif meningkatkan optimisme anak. Khususnya terhadap Rick, pengaruh dari aktifitas dan pengalaman baru yang ia alami telah meningkatkan kekuatan mental sekaligus fisiknya.

Satu hal yang mesti kita ketahui bahwa proses kehidupan ini akan terus berlangsung. Jika anak-anak diperkenankan untuk mencoba hal baru, secara tidak langsung mereka juga berhubungan dengan kegagalan maupun kesuksesan. Maka mereka akan berusaha menahklukkan ketakutan. Dari sanalah seorang anak akan mendapatkan pengalaman untuk beradaptasi terhadap perubahan. Pengalaman tersebut juga akan memberikan rasa optimis dan percaya diri saat nantinya ia harus berhadapan dengan tantangan.

Sebagaimana diceritakan bahwa Dick berusaha memberikan kesempatan kepada Rick untuk mengikuti lari maraton. Pada tahun 1975 memang peserta khusus dapat menggunakan kursi roda, tetapi tidak ada ketentuan yang membenarkan peserta didorong dalam kursi roda. Tetapi Dick tetap mengikuti lari maraton untuk pertama kalinya pada tahun 1981 tanpa menggunakan nomor peserta sambil mendorong putranya di kursi roda. Walaupun banyak orang berpikir skeptis terhadap tindakan mereka, tetapi pengalaman itu sangat mempengaruhi optimisme Rick. “Hanya dengan berlari, aku tidak merasa cacat,” ujar Rick pada sang ayah.

Mendengar ungkapan Rick, sang ayah bertekad untuk membawa putranya berpetualang lebih jauh di dunia yang ia sukai, yaitu dunia olah raga lari. Setidaknya Dick sudah mengikuti 85 kali lomba maraton sambil mendorong kursi roda putranya, membonceng Rick lomba bersepeda sejauh 112 mil. Pada tahun 1992, Dick mengikuti lomba melintasi pegunungan Amerika sejauh 3735 mil dalam 45 hari sambil membonceng putra tercinta. Total dalam 25 tahun, mereka berdua sudah mengikuti sedikitnya 910 perlombaan, termasuk 85 kali maraton (26,2 mil), 25 kali Marathon Boston, 212 triathons dan 20 kali Duathlons.

Dick mengikuti berbagai kejuaraan olah raga lari atau bersepeda ke penjuru negeri demi memenuhi keinginan putranya yang menyukai dunia olah raga tersebut. Dukungan Dick pada pilihan Rick sangat mempengaruhi optimisme dalam diri Rick. Dari sana kita dapat memetik pelajaran bahwasanya dukungan orang tua terhadap pilihan anak merupakan faktor yang paling mempengaruhi perkembangan pola pikirnya, menjadi lebih bebas, kreatif dan optimis. Hal itu terbukti pada Rick, dukungan sang ayah menjadikan Rick lebih optimis tanpa dibayangi kekhawatiran karena kekurangan yang ia miliki.

Hal itu terungkap oleh ungkapan kalimat-kalimat Rick berikut ini; “When I am running, my disability seems to disappear. It is the only place where truly feel as an equal. Due to all the positive feedback, I do not feel handicapped at all. Rather , I feel that I am the intelligent person that I am with no limits. I have a message for the world which is this : To take time to get to know people with disabilities for the individuals they are.”

“Bila aku sedang berlari, kurasa cacat dalam diriku seakan sirna. Aku merasa sama seperti yang lain. Di sanalah aku melihat diriku secara positif, sama sekali tak merasakan cacatku. Aku merasa begitu cerdas, dan tidak terbatas. Aku berpesan pada dunia agar menyisakan sedikit waktu untuk berusaha memahami orang-orang yang cacat sebagaimana diri mereka sendiri.”

Kisah selanjutnya, kiprah mereka di dunia olah raga menarik perhatian khalayak ramai. Rick dan Dick terkenal dengan nama “Tim Hoyt”. Sementara optimisme dan semangat di dalam diri mereka telah menjadi inspirasi banyak orang. Mereka berdua sering diundang sebagai nara sumber utama dalam bermacam seminar motivasi dan mendapatkan berbagai jenis penghargaan dari pemerintah Amerika sendiri maupun perusahaan-perusahaan swasta diantaranya Living Legends Sports Award, Lifetime Achievement Award, Father and Son of The Year Award dan True Ironman Award.

Semangat dan upaya Dick sangat luar biasa dan menyentuh hati. “There is nothing in the world that the both of us cannot conquer together. – Tidak satu pun tantangan di dunia ini yang tidak dapat kami tahklukkan bersama,” ujar Dick Hoyt yang kini sudah pensiun dari tentara angkatan udara Amerika Serikat dengan pangkat terakhir letnan kolonel. Dikisahkan bahwa semangat dan upaya Dick sampai-sampai mendapat perhatian khusus dari seorang anggota kongres Amerika Serikat, John J. Duncan, Jr. Ia menyebut Dick Hoyt sebagai ‘The strongest dad in the world – Ayah terkuat di dunia’.

Kita dapat belajar dari semangat dan bagaimana Dick berupaya keras. Cacat yang diderita anaknya tidak membuat Dick hanya meratapi, melainkan berusaha melakukan sesuatu agar anaknya mampu berprestasi dan memiliki semangat atau optimisme dalam menatap masa depan. Putra sulung Dick itu sekarang sudah mampu hidup mandiri dengan bekerja sebagai seorang asisten lab di Boston College.

Rick menatap masa depan dengan penuh semangat, optimis dan harapan besar. “The thing I’d most like is that my dad sit in the chair and I push him once. – Satu hal yang paling saya inginkan adalah ayah saya duduk di kursi roda ini dan kemudian saya yang mendorongnya dari belakang,” kata Rick menyatakan harapan untuk sang ayah tercinta. Dick Hoyt dan Judy adalah cermin orangtua yang sangat ideal dalam hal memberikan optimisme pada anak. Kita dapat belajar dan meniru semangat mereka berdua dalam membesarkan anak-anak tercinta. Karena bagaimanapun keadaan anak-anak kita, mereka adalah buah hati termahal amanah dari Tuhan YME yang harus kita jaga sebaik-baiknya.[]

* Andrew Ho adalah seorang motivator, pengusaha, dan penulis buku best seller. Ia baru saja meluncurkan buku terbarunya yang berjudul Life is Wonderful (Kiss Publishing, 2006).

Belajar dari Ang Lee -




“Keberuntungan mungkin akhirnya datang bagi yang menunggu. Tetapi hal itu adalah sisa yang ditinggalkan oleh mereka yang telah mengejarnya terlebih dahulu.”
Abraham Lincoln

Sosok Ang Lee, pria kelahiran Taiwan, 3 Oktober 1954, lebih tepat menggambarkan orang yang tidak ingin mendapatkan sisa keberuntungan dari orang lain. Upayanya harus menghadapi tantangan sulit sebelum berhasil menjadi seorang Asia pertama yang dianugerahi sebagai sutradara terbaik dalam ajang Oscar Academy Award pada tanggal 5 Maret 2006. Kita dapat belajar dari perjuangan Ang Lee, bagaimana ia mengejar keberuntungannya itu.

Sekilas tentang Ang Lee di negeri asalnya, Taiwan, semasa masih sekolah setingkat SMU ia pernah gagal ujian dua kali. Kegagalan tersebut benar-benar mempengaruhi semangat Ang Lee pada masa-masa berikutnya. Selepas menyelesaikan pendidikan tersebut Ang Lee menempuh pendidikan seni di National Taiwan College of Art. Pada tahun 1975, ia berhasil menyelesaikan pendidikan di sana.

Menyadari bakatnya di bidang seni, Ang Lee berimigrasi ke Amerika Serikat lalu melanjutkan pendidikan ke University of Illinois, USA, jurusan seni drama. Langkah Ang Lee menempuh pendidikan seni pembuatan film di New York University menunjukkan sikap Ang Lee yang konsisten. Ilmu seni drama dari University of Illinois, USA, berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan yang ia dalami di New York University.

Pada tahun 1984, bakat Ang Lee yang sangat potensial di bidang seni mulai bersinar ketika ia menampilkan sebuah karya tulis berupa drama berdurasi 43 menit. Drama berjudul Fine Line itu benar-benar menyedot perhatian pemirsa dan kekaguman para juri. Tak diragukan lagi, karya Ang Lee tersebut mendapat predikat film dan sutradara terbaik dari New York University.

Sejak saat itu bakat dan kemampuan Ang Lee di bidang seni perfilman di Amerika sudah mengagumkan. Tetapi ia ingin mengangkat kisah kehidupan masyarakat Tionghoa ke layar lebar. Untuk itu ia memboyong keluarganya kembali ke Taiwan pada tahun 1986.

Setiba di Taiwan, tak satupun yang bisa ia lakukan, kecuali menganggur selama enam tahun. Sementara istrinya, Jane Lin, bekerja untuk memenuhi seluruh kebutuhan rumah tangga sebagai seorang tenaga ahli biologi. Diceritakan bagaimana Jane Lin berusaha bersabar meskipun kehidupan ekonomi mereka sangat menderita. “Bukan salahnya (Ang Lee). Orangnya baik, hanya tidak dapat pekerjaan saja, ” ujar Lin bijaksana.

Meskipun belum mendapatkan kesempatan kerja, Ang Lee tidak tinggal diam. Ia terus mengasah kreatifitas dengan menulis naskah-naskah film, karena ia yakin akan kemampuannya di bidang tersebut. Tak mengherankan jika Ang Lee sudah siap dengan karyanya ketika pemerintahan Taiwan saat itu mengumumkan sebuah ajang kompetisi di bidang perfilman. Pada kompetisi yang diadakan pada tahun 1991 itu, Ang Lee mengirimkan karyanya berjudul Pushing Hands.

Dalam ajang tersebut karya Ang Lee tak tertandingi oleh yang lain, alias mendapatkan penghargaan sebagai karya terbaik. Sementara dalam The Golden Horse Film Festival di Taiwan, Pushing Hands, mendapatkan penghargaan dalam kategori aktris dan aktor terbaik. Sementara dalam Festival Film Asia – Pasifik di Hong Kong, Pushing Hands mendapatkan predikat Jury’s Special Award.

Sejak saat itu karir Ang Lee di dunia perfilman internasional mulai bersinar. Film-film yang ia sutradarai menjadi terkenal dan diterima baik oleh masyarakat internasional, terutama para penonton di Asia. Beberapa film tersebut adalah The Wedding Banques (1992), Eat Drink Man Wowen (1994), Sense & Sensibility (1995), dan The Ice Storm (1997), dan Ride with the Devil (1999).

Pada tahun 2000, film-film arahannya semakin mendapatkan perhatian penonton di seluruh dunia. Terbukti karya Ang Lee berjudul Crouching Tiger, Hidden Dragon yang dibintangi aktris Asia ternama yaitu Chow Yun Fat (Hong kong), Michelle Yeoh (Malaysia) dan Zhang Ziyi (China) itu mendapatkan predikat 16 British Academy Award Nominee dan 14 Oscar Academy Award Nominess. Crouching Tiger, Hidden Dragon mendapatkan 4 penghargaan, termasuk sebagai film berbahasa asing terbaik (The Best Foreign Language Film) dalam Piala Oscar, dan sebagai film dengan sutradara terbaik (Best Director) dalam Golden Globes.

Meski nama Ang Lee di dunia perfilman sebagai sutradara kian melambung, tetapi tak menjamin karirnya terus menanjak. Hasil dari upaya Lee mengangkat cerita komik The Hulk (2003) ke layar lebar tak seperti yang ia harapkan. Lee hampir putus asa, tetapi berkat motivasi ayahnya ia kembali berkomitmen membangun keberhasilan di bidang perfilman.

Kemudian Lee berusaha meningkatkan kemampuannya. Lalu ia mengangkat kisah asmara sepasang homo tulisan E. Annie Proulx ke layar lebar dengan judul Brokeback Mountain. Karya Lee itu mendapatkan respon yang sangat fantastis di dunia perfilman Amerika dan Eropa. Brokeback Mountain memborong 4 penghargaan sekaligus dalam ajang Oscar Academy Awards, dua diantaranya adalah Best Director dan Best Screenplay. Sementara dalam ajang British Academy Awards (BAFTAs), karya Lee tersebut menyabet penghargaan sebagai film dengan sutradara terbaik.

Brokeback Mountain dianggap sebagai karya spektakuler yang mampu menembus batas-batas antarbudaya. Dikatakan dalam sebuah majalah ternama, Time, bahwa Lee merupakan salah satu diantara 100 orang penentu dunia. “Saya tahu ia menciptakan sebuah pengaruh besar dalam hidup para pembuat film dan aktor yang lebih muda, ” ungkap seorang aktris China, Zhang Ziyi (pemeran film Memoirs of A Geisha), dalam majalah tersebut.

Prestasi Ang Lee yang spektakuler dan berpengaruh itu penuh dengan pelajaran berharga bagi kita. Sikap yang penuh semangat, konsisten, berkomitmen kuat merupakan modal dasar keberhasilan Ang Lee. Selain itu, ia tidak mudah puas atas keberhasilannya. Kemauan Ang Lee yang terus meningkatkan kemampuan dan prestasi adalah sesuatu yang sangat mengagumkan dan hanya dimiliki orang-orang sukses. Itulah hal-hal terpenting yang harus kita perhatikan untuk menjadi sutradara terbaik seperti Ang Lee, setidaknya menjadi sutradara yang sukses bagi kehidupan kita sendiri.

* Andrew Ho adalah seorang motivator, pengusaha, dan penulis buku best seller. Ia baru saja meluncurkan buku terbarunya yang berjudul Life is Wonderful (Kiss Publishing, 2006).

Keuntungan dari Kompetisi Sepakbola Dunia di Jerman





“Tidak ada kemuliaan yang dicapai dengan menjadi lebih baik dari orang lain. Kemuliaan sesungguhnya adalah menjadi lebih baik dari diri sebelumnya.”
Pepatah Tingkok Kuno

Sepak bola adalah jenis olah raga yang paling digemari di dunia. Komentar Kofi Annan, UN Secretary General, berikut ini ikut membenarnya kenyataan tersebut. Ia mengatakan, “Football bring nations together in away no others event could. As the only game in the world that is played in every country and by people of every race and religion. Football is one of few institutions that is as exceptional as the United Nations.”

“Sepak bola menciptakan satu sebuah kebersamaan yang tidak dapat diciptakan oleh kejadian lainnya. Sepak bola adalah satu-satunya permainan di dunia yang dimainkan di berbagai negara dan dilakukan oleh orang-orang dengan bermacam ras dan agama. Sepak bola adalah satu diantara sebagian kecil institusi di dunia yang mempersatukan, dan yang sama-sama istimewa seperti persatuan bangsa-bangsa (PBB).”

Lebih lanjut Kofi Annan menyatakan kompetisi sepak bola dunia yang sekarang sedang berlangsung di Jerman hingga 9 Juli mendatang itu diikuti oleh 205 kesebelasan di seluruh dunia. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan jumlah negara-negara anggota PBB yang hanya terdiri dari 191 negara. Perbandingan tersebut membuktikan bahwa sepak bola jauh lebih menarik bagi penduduk di dunia. “Everybody on the planet will talk about the world cup. – Setiap orang di planet ini (dunia) akan selalu membicarakannya (sepak bola),” imbuhnya.

World Cup atau ajang kompetisi sepak bola dunia empat tahunan itu telah diselenggarakan sejak tahun 1930. Kompetisi sepak bola dunia, yang sempat absen pada tahun 1942 dan 1946 karena meletus Perang Dunia II, memang paling ditunggu oleh sebagian besar masyarakat di dunia. Tak heran jika kalangan pebisnis di dunia memanfaatkan momen spektakuler tersebut untuk mendapatkan keuntungan bisnis. Soccer-nomic adalah sebutan bagi dampak dari ajang kompetisi sepak bola dunia terhadap pertumbuhan ekonomi.

Mengutip pernyataan yang dikeluarkan oleh Ikatan Industri di Inggris (CBI), World Cup 2006 ini sudah semakin menggeliatkan ekonomi Inggris. Pusat Penyelidikan Ekonomi Inggris (CEBR) menyatakan bahwa World Cup 2006 sudah menciptakan penghasilan tambahan sebesar 1,25 miliar poundsterling atau (jika 1 poundsterling Rp15 ribu) sekitar 18,75 triliun rupiah. Adidas dan Nike pun tak mau ketinggalan untuk ikut mendapatkan keuntungan dari ajang kompetisi dunia tersebut. Bahkan dalam kesempatan emas tersebut mereka rela merogoh kocek masing-masing 0,2 miliar USD dan 0,1 miliar USD untuk mempromosikan produk-produk unggulan mereka.

Demam World Cup 2006 juga melanda seluruh pelosok negri ini, pada segala usia, ras, agama dan profesi. Tengok saja di Manado. Pada pertengahan Mei lalu saat mengunjungi kota tersebut untuk melaksanakan seminar PDS, saya melihat penampilan kota tersebut berbeda dari sebelumnya. Bermacam bendera negara-negara di dunia menghiasi hampir di semua pintu, pagar dan jendela toko atau rumah warga, seolah akan ada konferensi bangsa-bangsa.

Sementara bagi para pengusaha di Indonesia, momen tersebut juga tidak mereka sia-siakan. Terbukti ratusan hotel di Indonesia dari yang tak berbintang hingga berbintang, berbondong-bondong menawarkan acara ‘nonton World Cup bersama’ melalui layar televisi ukuran cukup besar untuk para pelanggan pecinta sepakbola. Beberapa restoran di Indonesia juga ikut meramaikan momen tersebut dengan menawarkan paket makanan spesial bertema World Cup 2006. Sementara kalangan industri keuangan bersedia memberikan potongan harga 15% kepada para pemegang kartu kredit khusus untuk produk World Cup, dan masih banyak contoh lainnya.

Belum lagi keuntungan dari segi motivasi. Kemenangan tim kesebelasan Korea mengalahkan tim kesebelasan Brazil pada World Cup 2002 yang diadakan di Korea dan Jepang menjadi kebanggaan dan semangat bangsa Asia khususnya Korea sendiri. Ketika berkunjung ke stadium sepakbola di Korea, saya menyaksikan foto para pemain tim kesebelasan yang mengharumkan nama bangsa Korea itu dipajang dalam ukuran badan mereka masing-masing. Penghargaan seperti itu layak mereka terima karena prestasi mereka setidaknya menjadi sumber motivasi berharga bahwa setiap orang berpotensi untuk menjadi ‘juara’.

Pada setiap momen World Cup, pecinta sepak bola di dunia seakan benar-benar dimanjakan, baik dari segi tontonan yang berkualitas internasional, produk maupun jasa dari dunia usaha, bahkan motivasi hidup dan berprestasi. Tetapi apakah para pecinta sepak bola itu juga memetik keuntungan? Jangan-jangan mereka justru menjadi korban atau hanya menjadi obyek keuntungan demam piala dunia?

Tak dapat kita pungkiri bahwa momen spektakuler seperti World Cup Soccer 2006 yang dimulai sejak tanggal 9 Juni sangat mempengaruhi para pecintanya. Tak sedikit orang yang justru terkena dampak buruk karena mengalihkan waktu istirahat hanya untuk nonton permainan sepak bola. Merekapun harus menanggung kantuk yang luar biasa saat harus bekerja lagi di pagi hari. Akibatnya, kualitas kerja mereka berkurang.

Lebih parah lagi jika mereka kurang istirahat karena tak pernah berhenti mengikuti jalannya pertandingan di malam hari. Mereka lalu mengalami gangguan kesehatan karena terlalu capek, misalnya sakit lever, jantung, flu, dan lain sebagainya. Mungkin World Cup Soccer justru mendatangkan bencana, jika merekapun terpaksa harus mengeluarkan biaya besar untuk berobat, padahal hasil pekerjaan menurun.

Demam piala dunia yang tidak terkontrol selain dapat merusak kondisi fisik, ternyata juga merusak kondisi mental. Tanpa sengaja saya membaca sebuah berita di sebuah media elektronik di Indonesia yang berjudul Musim Piala Dunia, Musim Judi. Kenyataan seperti itu sunguh memilukan. Tetapi mereka malah beralasan bahwa mereka lebih bersemangat nonton pertandingan sepakbola tersebut sambil berjudi.

Di balik keuntungan yang luar biasa dari ajang pertandingan sepak bola dunia itu, ternyata banyak orang yang harus menderita kerugian dari segi fisik maupun materi. Kerugian yang mereka derita dikarenakan mereka tidak dapat mengontrol kesenangan mereka sendiri. Tanpa bermaksud menghalangi kesenangan kita nonton pertandingan sepak bola dunia itu, saya hanya berharap kita dan khususnya para ‘bola mania’ supaya lebih pintar. Apakah ruginya berpikir dan bersikap lebih pintar untuk memanfaatkan setiap kesempatan sebagai peluang emas untuk hidup lebih baik dan sukses, seperti para pengusaha yang meraup keuntungan cukup besar dari berbagai kesempatan termasuk pertandingan sepak bola dunia itu? Pastikan kita selalu mendapatkan yang terbaik, dengan berbuat yang terbaik pula. Be smart!

* Andrew Ho ....

Tak Sulit Mewujudkan Cinta Kasih Kita ke dalam Tindakan Nyata






Kami tidak menyia-nyiakan waktu, walaupun satu menit saja, karena kami berharap apa yang kami lakukan bisa bertahan selamanya.
Yang terpenting adalah mengatasi segala hal yang ada saat ini sebaik mungkin dan berhati-hati dengan apa yang sedang berlangsung saat ini.”
Cheng Yen, pendiri Tzu Chi,
yayasan kemanusiaan yang berpusat di Hualien- Taiwan

Bagaimana mewujudkan kasih sayang dan cinta kita ke dalam suatu tindakan yang berarti bagi sesama yang sedang menderita atau sedang dilanda kesusahan? Yang jelas hal itu membutuhkan kekuatan besar. Dikatakan bahwa kekuatan terbesar di dunia ini adalah kekuatan untuk memberikan sesuatu kepada orang lain dengan ikhlas, entah dalam bentuk materi, waktu, motivasi atau tenaga.

Wanita yang dianggap sebagai mahluk tidak berdaya ternyata banyak berkiprah dalam misi kemanusiaan. Beberapa diantara mereka adalah Bunda Teresa atau Master Cheng Yen. Kedua wanita tersebut telah melakukan ribuan aktifitas dalam misi kemanusiaan yang menyentuh hati ribuan manusia di seluruh penjuru dunia. Ada baiknya kita belajar dari kedua wanita tersebut tentang bagaimana membuka hati sesering mungkin dan menghiasinya dengan cahaya cinta serta menemukan jati diri kita.

Teresa menegaskan bahwa yang terpenting untuk menolong orang yang sedang tertimpa kemalangan adalah segera melakukan tindakan nyata. Cheng Yen mengungkapkan hal senada ketika diwawancarai di Hualien – Taiwan. “Masyarakat harus aktif ambil bagian untuk memberikan pertolongan kepada orang-orang yang membutuhkan. Di rumah sakit yang mengharuskan pasien membayar biaya administrasi terlebih dahulu sebelum mendapatkan pertolongan akan menghabiskan banyak waktu yang sangat berharga untuk memberikan pertolongan pertama,” katanya.

Semakin cepat memberikan bantuan, semakin baik. Teresa mencontohkan sebuah kelaparan yang pada saat itu sedang melanda penduduk di India. Diadakanlah konferensi di kota Bombai untuk membahas langkah-langkah penanggulangan kelaparan tersebut hingga 15 tahun ke depan. Teresa dijadwalkan hadir sebagai undangan istimewa. Tetapi wanita tersebut tersesat sehingga terlambat hadir.

Dengan tergopoh-gopoh Teresa datang ke komplek gedung konferensi tersebut. Tetapi sesaat sebelum memasuki gedung, Teresa melihat seseorang yang sedang sekarat karena kelaparan. Tanpa pikir panjang ia segera membawa orang itu ke kliniknya. Namun nyawa orang itu tak dapat tertolong. Kejadian membuatnya terpukul dan menyeru kepada dunia agar tidak menghabiskan waktu terlalu lama untuk berdiskusi, tetapi segera melakukan tindakan pertolongan yang nyata.

Teresa meminta kita segera mewujudkan cinta kasih kita kepada sesama, bahkan sejak detik ini. Tidak harus dalam jumlah besar, tidak juga terlalu sedikit. Langkah yang bisa kita tempuh misalnya secara disiplin menyisihkan uang lima ratus rupiah per hari. Lima ratus perak mungkin tidak ada arti bagi kita. Tetapi jumlahnya akan sangat besar bila digabungkan dengan ribuan orang lainnya, dan dikumpulkan secara rutin. Komitmen untuk mendermakan lima ratus rupiah saja adalah wujud tindakan nyata atas kasih sayang kita kepada sesama. Bantuan sekecil apa pun nantinya akan sangat berarti bagi ribuan orang yang membutuhkan bantuan, misalnya bagi seorang ibu miskin yang harus membesarkan anak-anaknya sendirian.

Misi kemanusiaan Cheng Yen, dalam sebuah organisasi kemanusiaan bernama Tzu Chi semula hanya didukung oleh 30 orang ibu rumah tangga. Mereka menyisihkan uang belanja setiap hari sebesar 50 sen atau sekitar 0,02 USD (200 rupiah jika nilai 1 USD setara dengan 10.000 rupiah). Kedermawanan Cheng Yen serta ketulusan hatinya menggerakkan puluhan ribuan orang donatur untuk sama-sama berpartisipasi dalam misi kemanusiaan tersebut.

Bermula dari uang 200 rupiah, Tzu Chi aktif membantu masyarakat yang ditimpa bencana di seluruh dunia. Mereka mengirimkan bantuan kepada para korban bencana alam di seluruh dunia berupa bantuan pangan, pakaian dan obat-obatan. Tzu Chi juga mengirimkan ribuan relawan profesional untuk memberikan penanganan medis serta membantu masyarakat membangun kembali kehidupan mereka.

Dengan dibantu lebih dari 30.000 relawan profesional, Tzu Chi telah berhasil mengentaskan ribuan masyarakat miskin, memberikan pelayanan kesehatan, mendirikan ratusan rumah sakit, sekolah, pusat penelitian dan pengembangan sosial budaya untuk komunitas lokal di lusinan negara, termasuk di Indonesia. Salah satu bintang di Asia versi majalah Business Week, terbitan bulan Juli 2000 itu menunjukkan bahwa misi kemanusiaan besar dan sangat berarti bermula hanya dari tindakan kedermawanan hati yang sederhana, yaitu beramal 200 rupiah per hari.

Selain itu, Cheng Yen menjadi tokoh yang sangat berpengaruh di Taiwan. Beberapa kandidat perdana menteri Taiwan bahkan sengaja mengunjunginya untuk mohon doa restu dan dukungan. Tak dapat dipungkiri bahwa popularitas dan pengaruh besar Cheng Yen dikarenakan kedisiplinan serta upayanya yang tulus dan ikhlas dalam misi kemanusiaan.

Begitupun Bunda Teresa, namanya harum di seluruh dunia karena ketulusan hatinya. Ia tidak pernah mengharapkan imbalan apapun atas bantuan yang sudah ia berikan. “Kalau kita melakukan sesuatu bantuan hanya ingin dapat nama atau penghargaan, perbuatan itu tidak akan bertahan lebih dari satu tahun. Hanya mereka yang berbuat untuk nama Tuhan, baru akan melanjutkan selama-lamanya,” katanya. Satu hal yang mesti kita sadari bahwa bantuan sekecil apapun yang dilakukan dengan tulus ikhlas pastilah memberikan dampak positif terhadap diri kita entah sekarang atau nanti.

Perjuangan kedua wanita tersebut dalam misi kemanusiaan juga memberikan satu teladan kepada kita, bahwa semangat kebersamaan untuk memberi merupakan kekuatan yang luar biasa. Suatu ketika Cheng Yen kehabisan dana untuk membangun sebuah rumah sakit. Seorang donatur kaya datang lalu menawarkan bantuan dana untuk menyelesaikan proyek tersebut hingga dapat dioperasikan. Tetapi Cheng Yen menolak tawaran itu. Ia berpendapat bahwa 30 aktifitas memberi akan jauh lebih penting dibandingkan satu aktifitas saja.

Ia ingin setiap proyek untuk misi kemanusiaan, misalnya membangun rumah sakit, sekolah maupun pusat penelitian dan bantuan kemanusiaan lainnya terhadap korban bencana, menjadi sarana bagi banyak orang untuk ikut berpartisipasi dalam memberi. “Percaya pada diri sendiri, bahwa apa yang ingin saya wujudkan adalah murni. Percaya pada orang lain bahwa setiap manusia pasti ada cinta, yang sedang menunggu untuk dibangkitkan,” tegasnya. Dengan keyakinan itu pula, Cheng Yen berhasil menyelesaikan semua proyek kemanusiaan Tzu Chi, termasuk proyek yang paling sulit sekalipun yaitu membangun rumah sakit di beberapa tempat di seluruh dunia yang dilengkapi dengan sarana modern dan tenaga medis profesional.

Beberapa hal yang terungkap, tentang kiprah Master Cheng Yen maupun Bunda Teresa dalam misi kemanusiaan, tak sulit kita ikuti. Langkah-langkah yang mereka tempuh sangat sederhana, tetapi sarat semangat kebersamaan dan ketulusan hati. Tak ada salahnya bila sejak detik ini kita tergerak untuk mengikuti langkah-langkah sederhana kedua wanita mulia itu, sekaligus membuktikan bahwa kitapun mampu memberi arti bagi orang lain.

* Andrew Ho adalah seorang motivator, pengusaha, dan penulis buku-buku best seller

PERLUNYA PERENCANAAN HIDUP




Every minute you spend in planning saves 10 minutes in execution; this gives you a 1,000 percent return on energy! – Setiap menit yang Anda habiskan untuk perencanaan menghemat 10 menit dalam pelaksanaan; dan energi Anda kembali 1.000 persen.”
--Brian Tracy.

Masa lalu adalah masa yang bukan milik kita lagi. Masa sekarang adalah anugrah, maka manfaatkanlah sebaik mungkin. Sedangkan masa depan belum tentu milik kita dan penuh ketidakpastian. Itulah mengapa diperlukan perencanaan hidup agar kita mudah melakukan tindakan tertentu jika dibutuhkan.

Ilustrasi berikut ini semoga dapat menggambarkan alangkah penting membuat perencanaan hidup. Ini kisah tentang seorang nenek tua yang berumur sekitar 70 tahun. Ia hidup seorang diri. Setiap pagi selalu ada seorang pengantar koran yang terus berteriak-teriak di depan rumahnya sampai wanita itu muncul dan mengambil koran langganannya.

Teriakan keras loper koran sudah lama dikeluhkan oleh para warga sekitar. Sampai suatu pagi seorang profesor yang berada di samping rumah itu memprotes si loper koran, karena ia benar-benar terganggu. Dengan tergopoh-gopoh wanita tua itu keluar rumah, mengambil koran dari tangan loper koran itu sambil tersenyum kepada sang profesor.

“Maafkan saya. Sebenarnya saya yang meminta anak itu berteriak keras-keras dan tidak pergi sampai saya muncul keluar rumah,” kata wanita itu kepada profesor tersebut.

“Sebenarnya saya buta huruf dan tidak bisa membaca satu hurufpun di koran ini. Saya hanya minta bantuan loper koran itu agar memastikan saya muncul. Sebab kalau saya tidak muncul berarti saya sakit atau sedang terjadi sesuatu, sehingga dia akan segera menghubungi anak-anak saya yang berada di luar kota,” lanjut wanita tua itu menerangkan.

Wanita tua itu menggunakan loper koran untuk mempersiapkan tindakan jika terjadi sesuatu yang tidak terduga. Saya rasa ia cukup cerdas merencanakan segala sesuatu, sehingga tindakan-tindakan penting dapat segera dilaksanakan jika diperlukan.

Kita memang tak pernah tahu apa yang akan terjadi 1 jam, 2 jam, atau bahkan 2 menit ke depan. Bisa jadi mobil yang sedang kita tumpangi tiba-tiba mogok tersenggol becak. Atau jantung kita yang tiba-tiba mogok berdenyut? Segala kemungkinan terburuk bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Untuk itu kita harus mengantisipasi agar tindakan-tindakan penting dapat segera dilakukan sehingga tidak berakibat fatal.

Bisasakan menyediakan security net atau rencana-rencana cadangan, sehingga jika ada hambatan dapat segera diambil tindakan penyelesaian. Menyimpan nomor telpon penting itu perlu seandainya tiba-tiba Anda mengalami masalah dan membutuhkan pertolongan maka Anda dapat langsung menghubungi nomor-nomor penting tersebut. Mempersiapkan peta, alat-alat perbaikan mobil dan lain sebagainya tentu sudah harus dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum rencana berlibur dilaksanakan.

Begitu banyak perencanaan untuk kehidupan sehari-hari, tentu banyak hal yang juga harus dipersiapkan menjelang masa senja nanti. Itulah mengapa sangat penting melakukan perencanaan hidup sedari sekarang, agar kita hidup nyaman dan menikmati masa tua nanti.

Tentu kita tak ingin menjadi salah satu diantara 7 juta lansia di Indonesia yang sekarang hidup terlantar. “Pengertian terlantar adalah lansia dengan usia di atas 60 tahun yang tidak punya penghasilan dan tempat tinggal, atau tinggal bersama dengan keluarga miskin,” kata Direktur Pelayanan Lanjut Usia Departemen Sosial RI, Tunggul Sianipar. Berikut ini beberapa hal yang harus kita lakukan sebagai bagian dari merencanakan kehidupan yang nyaman dan menyenangkan di masa tua nanti.

Pertama, mempersiapkan tabungan untuk hari tua secara konsisten sebelum usia produktif berakhir, yaitu sampai umur sekitar 55 tahun. Sebab di masa tua kita sudah tak mampu bekerja keras lagi. Penghasilan menurun atau bahkan hilang, sementara kebutuhan hidup semakin tua semakin besar. Tabungan dapat dijadikan dana cadangan atau dijadikan investasi misalnya dalam bentuk rumah kos, deposito, dan lain sebagainya. Sehingga semua kebutuhan hidup dapat tetap tercukupi.

Kondisi kesehatan di masa tua cenderung menurun, oleh sebab itu lakukan investasi untuk kesehatan, misalnya mengikuti asuransi kesehatan. Memiliki asuransi kesehatan sama halnya mengalihkan biaya yang harus kita keluarkan menjadi tanggungan pihak asuransi. Semakin dini kita berinvestasi untuk kesehatan, semakin kecil premi asuransi yang harus kita bayarkan sedari sekarang.

Investasi untuk masa depan yang tidak kalah berharga adalah menjaga kesehatan sedari sekarang. Sebab biaya kesehatan semakin hari semakin mahal. Bila kita selalu membiasakan hidup sehat, misalnya berolah raga teratur, istirahat dan makan teratur, dan lain sebagainya, maka kemungkinan menghadapi masalah kesehatan akan lebih kecil. Sehingga keuangan kita di masa datang tidak terbebani biaya kesehatan atau untuk berobat.

Memastikan dapat tinggal di sebuah rumah dengan nyaman selama Anda inginkan itu merupakan salah satu langkah penting merencanakan hidup. Usahakan untuk menyelesaikan cicilan rumah, sebelum masa pensiun atau memasuki usia lanjut. Tentu tak akan nyaman bila di usia tua masih harus dibebani dengan biaya cicilan rumah atau biaya kontrak rumah.

Memperluas hubungan sosial dengan melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan positif adalah salah satu perencanaan untuk menyongosng masa tua. Sebab bergaul dengan banyak orang akan membuka kesempatan untuk bertukar pengalaman. Hal itu membuat kita terus bersemangat, karena merasa tetap mendapatkan dukungan sosial, tetap diinginkan dan dihargai, meskipun kita sudah mengalami banyak kemunduran.

Depresi dan perasaan hampa kerap menghantui kehidupan di masa tua. Keimanan merupakan cara yang ampuh untuk melindungi diri dari ancaman perasaan negatif tersebut. Oleh sebab itu, dekatkanlah diri kepada Tuhan YME dan lakukan kebaikan sebanyak mungkin sedari sekarang.

Sangat banyak kemungkinan atas kehidupan di masa datang. Perubahan-perubahan hendaknya diantisipasi sejak dini, diantaranya mempersiapkan masa depan keuangan, kesehatan, melakukan banyak kebaikan dan meningkatkan keimanan, bekerja lebih keras, cerdas dan ikhlas dan lain sebagainya. Bagaimanapun juga mempersiapkan diri atas segala kemungkinan itu jauh lebih menguntungkan.

*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best seller.Kunjungi websitenya di : www.andrewho-uol.com

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman