Senin, 17 Oktober 2011

Renungan Cerita Sang Kakek

Renungan Cerita Sang Kakek:
Renungan Cerita Sang Kakek




Ilustrasi
Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun. Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih. Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah. Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak.



Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. “Kita harus lakukan sesuatu, ” ujar sang suami. “Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini.” Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Disana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek.



Sering, saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada airmata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi. Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam.



Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. “Kamu sedang membuat apa?”. Anaknya menjawab, “Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu untuk makan saatku besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan.” Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.



Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, airmatapun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki. Malam itu, mereka menuntun tangan si kakek untuk kembali makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama.



Sahabat, anak-anak adalah persepsi dari kita. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan. Mereka ada peniru. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak. Orangtua yang bijak, akan selalu menyadari, setiap “bangunan jiwa” yang disusun, adalah pondasi yang kekal buat masa depan anak-anak.



Mari, susunlah bangunan itu dengan bijak. Untuk anak-anak kita, untuk masa depan kita, untuk semuanya. Sebab, untuk mereka lah kita akan selalu belajar, bahwa berbuat baik pada orang lain, adalah sama halnya dengan tabungan masa depan. [kaskus.us]

Berhati Hatilah Menjalani Hidup, Karena Mereka Bukan Kamu

Berhati Hatilah Menjalani Hidup, Karena Mereka Bukan Kamu:
Berhati Hatilah Menjalani Hidup,

Karena Mereka Bukan Kamu




Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau. Jack segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat sehingga lampu merah biasanya menyala cukup lama.



Kebetulan jalan di depannya agak lenggang. Lampu berganti kuning. Hati Jack berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera.



Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala. Jack bimbang, haruskah ia berhenti atau terus saja.



“Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak,” pikirnya sambil terus melaju.



Prit!!!...

Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti. Jack menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing.



Hey, itu khan Bob, teman mainnya semasa SMA dulu. Hati Jack agak lega. Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.



“Hai, Bob. Senang sekali ketemu kamu lagi!”

“Hai, Jack.” Tanpa senyum.

“Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru. Istri saya sedang menunggu di rumah.”

“Oh ya?” Tampaknya Bob agak ragu.



Nah, bagus kalau begitu. “Bob, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong.”



“Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu merah di persimpangan ini.”



O-o, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Jack harus ganti strategi.



“Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala.” Aha, terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan.



“Ayo dong Jack. Kami melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIM mu.”



Dengan ketus Jack menyerahkan SIM lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca jendelanya. Sementara Bob menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat kemudian Bob mengetuk kaca jendela. Jack memandangi wajah Bob dengan penuh kecewa. Dibukanya kaca jendela itu sedikit. Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang. Tanpa berkata-kata Bob kembali ke posnya.



Jack mengambil surat tilang yang diselipkan Bob di sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Kenapa ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru Jack membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Bob.



“Halo Jack, Tahukah kamu Jack, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, Ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah."



Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk.



Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu juga kali ini. Maafkan aku Jack. Doakan agar permohonan kami terkabulkan. Berhati-hatilah. dari Bob.




Jack terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Bob. Namun, Bob sudah meninggalkan pos jaganya entah kemana. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati tak tentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan.



Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain.

Bisa jadi suka kita tak lebih dari duka dia atau mereka.

Hidup ini sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati.








Sumber. http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9422575

Foto Dan Video Wahana Bermain Paling Ekstrim di Dunia

Foto Dan Video Wahana Bermain Paling Ekstrim di Dunia:
Foto Dan Video Wahana Bermain Paling Ekstrim di Dunia




Stratosphere Las Vegas, sebuah hotel dan kasino yang terletak di Las Vegas Strip di Las Vegas, Nevada, dimiliki American Casino & Entertainment Properties yang merupakan subsidiari American Real Estate Partners. Properti atraksi terkenal adalah Stratosphere Tower setingi 1.149 kaki (350 m) dengan 3 atraksi yg sangat ekstrem.

The Big Shot pada ketinggian 1.081 kaki (329 m) merupakan wahana menegangkan tertinggi di dunia.





Insanity the Ride, dibuka tahun 2005, pada 900 kaki (274 m) adalah wahana menegangkan tertinggi kedua di dunia, membawa pemain ke sisi menara dan berputar dalam gaya sirkuler dengan kecepatan empat puluh mil per jam.



XSCREAM pada 865 kaki (264m) adalah wahana menegangkan tertinggi ketiga di dunia.



Berikut Videonya :



INSANITY




X-Scream




The Big Shot




Roller Coaster










Sumber. http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5628973

Kado Ultah Unik, Rumah Berbentuk Mata Dewa Horus

Kado Ultah Unik, Rumah Berbentuk Mata Dewa Horus:
Kado Ultah Unik,

Rumah Berbentuk Mata Dewa Horus




Demi membahagiakan sang kekasih, apapun akan dilakukan semampu yang kita bisa. Hal tersebut pun dilakukan oleh Vladislav Doronin (49), seorang pengusaha properti yang kaya raya.

Vlad memberikan kekasihnya, yang merupakan seorang supermodel ternama Naomi Campbell (41), sebuah rumah mewah berbentuk mata Dewa Horus sebagai kado ulang tahun Naomi.

Rumah berbentuk mata Dewa Horus ini dirancang oleh seorang arsitek bernama Luis de Garrido dan akan dibangun di sebuah pulau dekat negara Turki, Pulau Sedir.Sebagaimana dilansir Daily Mail, rumah mewah nan unik ini terdiri atas tiga lantai. Bagian 'pupil' lah yang dijadikan bangunan dari rumah ini.

Di dalamnya terdapat lima buah ruang pertemuan dan sebuah taman dalam ruangan di lantai paling atas.

Selain itu, terdapat sebuah ruang tambahan yang terpisah dari rumah tersebut sebagai tempat parkir yacht atau kapal pesiar mewah milik Vlad.









Sumber. http://international.okezone.com/2011/10/10/214/513147/rumah-berbentuk-mata-dewa-sebagai-kado-ultah

Inilah Kota Kota Paling Berbau di Dunia

Inilah Kota Kota Paling Berbau di Dunia:
Inilah Kota Kota Paling Berbau di Dunia




Di dunia ini, ada kota yang dinobatkan sebagai kota paling romantis (Paris), kota tersibuk (New York) atau kota terkecil (Vatikan) di dunia. Tapi ada pula yang mendapatkan reputasi buruk, salah satunya kota paling bau di dunia.



Situs travel Skyscanner.com, seperti dilansir Courier Mail menyebut, ada lima kota yang dianggap memiliki aroma paling tidak sedap di dunia. Meski begitu, kota ini tetap jadi salah satu destinasi wisata yang terkenal. Tapi kota-kota ini tentu saja bukan pilihan pertama jika Anda mengharapkan liburan di tempat dengan udara sejuk dan segar.



Berikut 5 Kota Terbau Di Dunia :



1. Cancun, Meksiko
Cancun terkenal di kalangan para turis asing karena keindahan pantai dan atmosfer pestanya yang kuat. Tapi tak hanya itu, Cancun juga populer karena baunya yang tidak sedap. Konon, bau menyengat yang sering tercium di kota pantai yang terletak di bagian selatan Meksiko ini berasal dari got bawah tanah yang berada di area hotel-hotel.



2. Venice, Italia
Kota ini memang punya reputasi sebagai kota yang indah dan romantis. Tapi sebaiknya jangan mengunjungi Venice di bulan-bulan musim panas. Pada periode itu, sistem sanitari atau pompa pembersih sampah sedang melakukan tugas rutinnya. Yaitu membuang semua kotoran langsung ke kanal. Di cuaca panas, aroma 'aneh' yang menyengat akan lebih tajam tercium.



3. Rotorua, Selandia Baru
Rotorua adalah sebuah kota di tepi selatan Danau Rotorua di region Bay of Plenty, Pulau Utara Selandia Baru. Kota ini terkenal dengan tempat pemandian air panasnya yang spektakuler. Namun, para turis sepertinya akan sedikit terganggu dengan bau-bauan yang sepintas mirip aroma telur busuk. Hal itu disebabkan emisi hidrogen sulfida dari geyser. Karena bau belerang yang sangat menyengat, Rotorua juga dikenal dengan sebutan "Kota Sulfur".



4. St Helen Auckland, Durham
St Helen Auckland, mungkin bukan destinasi liburan yang tepat jika yang Anda butuhkan adalah udara yang segar. Hampir sebagian besar pertanian lokal memproduksi bawang, sehingga desa kecil ini pun berbau seperti bawang yang sudah tengik. Beberapa turis yang pernah berkunjung ke sini mewanti-wanti, ada kalanya mereka tidak bisa meninggalkan rumah, bahkan tidak berani membuka jendela karena bau yang sangat menyengat dan menusuk hidung.



5. Cote-D'or, Prancis
Daerah di bagian selatan Prancis ini sering berbau kurang sedap karena merupakan pusat produksi keju paling bau di dunia. Nama keju tersebut adalah The Epoisses de Bourgogne. Baunya sangat tidak enak, sehingga makanan yang satu ini dilarang untuk dibawa dalam transportasi umum.







Sumber. http://feedproxy.google.com/

Inilah Video Proses Kelahiran Seorang Bayi

Inilah Video Proses Kelahiran Seorang Bayi:
Inilah Video Proses Kelahiran Seorang Bayi




Para ibu-ibu muda yang hendak melahirkan anak pertama tentunya ada rasa cemas dan gundah dan hal yang sama seperti yang istri temen saya rasakan. Istri temen saya merasa risau apakah nanti proses melahirkan anak mereka yang pertama akan berjalan baik-baik saja.

Sebagai seorang suami dia bertanya kepada orang-orang tua yang sudah berpengalaman dalam hal melahirkan. Termasuk saya juga anjurkan kepada dia untuk berkonsultasi ke dokter, bidan dan melihat beberapa video melahirkan bayi baik dalam bentuk langsung maupun dalam bentuk 3 dimensi dan Alhamdulillah mereka merasa sedikit tenang.



Berikut Video nya :
Berikut ini saya share kepada pembaca sekalian untuk melihat video melahirkan dalam bentuk 3 dimensi yang saya ambil dari Youtube.com Harapannya, ada sebuah gambaran bahwa melahirkan adalah suatu proses yang harus dijalani. Semoga video melahirkan bayi ini bermanfaat.dan untuk versi lengkap nya di kesempatan yang akan datang saya akan upload versi lengkap nya dengan mengupdate artikel ini. [inertseven.info]

Aneh, Seorang Wanita Melahirkan Mumi [Pict]

Aneh, Seorang Wanita Melahirkan Mumi [Pict]:
Aneh, Seorang Wanita Melahirkan Mumi [Pict]




Lithopedion A lebih dikenal sebagai bayi batu, sebenarnya massa kalsifikasi, yang digunakan untuk menjadi janin hidup. Meskipun kondisi ini sangat langka dan aneh, itu tidak terjadi. Pada tahun 1955 seorang wanita berusia 26 tahun bernama Zahra Aboutalib dilarikan ke rumah sakit untuk melahirkan bayinya, tapi setelah dan menyiksa 48 jam kerja, dia masih tidak bisa memberikan bayi sehingga dia harus menjalani operasi caesar tapi pikiran tentang kematian pada anak kerja ketakutan wanita itu dan mendesaknya untuk melarikan diri rumah sakit dan bersembunyi di rumahnya. Setelah melakukannya, ia melahirkan hampir 50 tahun kemudian untuk bayi mumi. Bagaimana itu mungkin? Lihatlah foto-foto dan membaca cerita tentang keyakinan kuno "tidur bayi"



Setelah beberapa hari tinggal di dalamnya dan rasa sakit menghilang. Di hari modern, semua orang akan tahu bahwa dalam situasi tidak ada ini bisa normal, tetapi sebuah mitos Maroko lama mengatakan bahwa seorang bayi dapat pergi tidur n rahim ibu karena ilmu hitam atau putih dan bisa dilahirkan setelah masa normal, hidup dan sehat .

Itu bukan kasus Zahra, yang pergi ke sakit tenaga kerja 47 tahun kemudian dan dilarikan lagi ke rumah sakit untuk melahirkan "bayi 47 tahun-" nya. Para dokter mengeluarkan massa kalsifikasi yang memamerkan kemiripan sangat untuk mumi. Dalam rangka melindungi dirinya, organisme ibu janin terbungkus dalam substansi calciferous sehingga sistem kekebalan tubuh tidak memulai reaksi.

Jadi di sana Anda memilikinya, cerita di balik "batu bayi". Namun disayangkan situasi, itu adalah menakjubkan betapa mitos tua dan aneh pengaruh masyarakat. [gallerydunia.com]

Metal Storm, Mengeluarkan 1 Juta Peluru Per Menit

Metal Storm, Mengeluarkan 1 Juta Peluru Per Menit:
Metal Storm, Mengeluarkan 1 Juta Peluru Per Menit




Metal Storm Limited (ASX: MST) adalah sebuah perusahaan penelitian dan pengembangan yang mengkhususkan diri dalam teknologi elektronik yang diprakarsai disuperposisikan beban senjata. Metal Storm adalah baik nama perusahaan dan teknologi.



Berikut Videonya :


Perusahaan yang berbasis di Brisbane, Australia dengan anak perusahaan di Arlington, Virginia, Amerika Serikat Metal Storm memiliki hak eksklusif untuk teknologi balistik elektronik yang ditemukan oleh J. Mike O'Dwyer. Perusahaan ini memiliki lebih dari 30 paten di seluruh dunia yang mencakup aspek teknologi balistik. [gallerydunia.com]

Kisah Kejujuran Bocah Penjual di Pinggir Jalan

Kisah Kejujuran Bocah Penjual di Pinggir Jalan:
Kisah Kejujuran Bocah Penjual di Pinggir Jalan




Kejujuran sebuah kata yang sangat sederhana tapi sekarang menjadi barang langka dan sangat mahal harganya. Memang ketika kita merasa senang dan segalanya berjalan lancar, mengamalkan kejujuran secara konsisten tidaklah sulit, tetapi pada saat sebuah nilai kejujuran yang kita pegang berbenturan dengan perasaan, kita mulai tergoncang apakah tetap memegangnya, atau kita biarkan tergilas oleh keadaan. Sebuah kisah kejujuran yang sangat menyentuh hati, dua orang anak kecil menjajakan tisu di pinggir jalan. Membuat kita mesti belajar banyak tentang arti sebuah kejujuran.



Siang ini, tanpa sengaja, saya bertemu dua manusia super. Mereka makhluk-makhluk kecil, kurus, kumal berbasuh keringat. Tepatnya di atas jembatan penyeberangan Setia Budi, dua sosok kecil berumur kira-kira delapan tahun menjajakan tissue dengan wadah kantong plastik hitam. Saat menyeberang untuk makan siang mereka menawari saya tissue di ujung jembatan, dengan keangkuhan khas penduduk Jakarta saya hanya mengangkat tangan lebar-lebar tanpa tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh mereka dengan ucapan, “Terima kasih Oom!” Saya masih tak menyadari kemuliaan mereka dan cuma mulai membuka sedikit senyum seraya mengangguk ke arah mereka.



Kaki-kaki kecil mereka menjelajah lajur lain di atas jembatan, menyapa seorang laki laki lain dengan tetap berpolah seorang anak kecil yang penuh keceriaan, laki-laki itu pun menolak dengan gaya yang sama dengan saya, lagi-lagi sayup-sayup saya mendengar ucapan terima kasih dari mulut kecil mereka. Kantong hitam tempat stok tissue dagangan mereka tetap teronggok di sudut jembatan tertabrak derai angin Jakarta. Saya melewatinya dengan lirikan kearah dalam kantong itu, dua pertiga terisi tissue putih berbalut plastik transparan.



Setengah jam kemudian saya melewati tempat yang sama dan mendapati mereka tengah mendapatkan pembeli seorang wanita, senyum di wajah mereka terlihat berkembang seolah memecah mendung yang sedang menggayuti langit Jakarta.



“Terima kasih ya mbak … semuanya dua ribu lima ratus rupiah!” tukas mereka, tak lama si wanita merogoh tasnya dan mengeluarkan uang sejumlah sepuluh ribu rupiah.



“Maaf, nggak ada kembaliannya … ada uang pas nggak mbak?” mereka menyodorkan kembali uang tersebut. Si wanita menggeleng, lalu dengan sigapnya anak yang bertubuh lebih kecil menghampiri saya yang tengah mengamati mereka bertiga pada jarak empat meter.



“Oom boleh tukar uang nggak, receh sepuluh ribuan?” suaranya mengingatkan kepada anak lelaki saya yang seusia mereka. Sedikit terhenyak saya merogoh saku celana dan hanya menemukan uang sisa kembalian food court sebesar empat ribu rupiah. “Nggak punya!”, tukas saya. Lalu tak lama si wanita berkata “Ambil saja kembaliannya, dik!” sambil berbalik badan dan meneruskan langkahnya ke arah ujung sebelah timur.



Anak ini terkesiap, ia menyambar uang empat ribuan saya dan menukarnya dengan uang sepuluh ribuan tersebut dan meletakkannya kegenggaman saya yang masih tetap berhenti, lalu ia mengejar wanita tersebut untuk memberikan uang empat ribu rupiah tadi. Si wanita kaget, setengah berteriak ia bilang “Sudah buat kamu saja, nggak apa..apa ambil saja!”, namun mereka berkeras mengembalikan uang tersebut. “Maaf mbak, cuma ada empat ribu, nanti kalau lewat sini lagi saya kembalikan !”



Akhirnya uang itu diterima si wanita karena si kecil pergi meninggalkannya. Tinggallah episode saya dan mereka. Uang sepuluh ribu digenggaman saya tentu bukan sepenuhnya milik saya. Mereka menghampiri saya dan berujar “Om, bisa tunggu ya, saya ke bawah dulu untuk tukar uang ke tukang ojek!”



“Eeh … nggak usah … nggak usah … biar aja … nih!” saya kasih uang itu ke si kecil, ia menerimanya, tapi terus berlari ke bawah jembatan menuruni tangga yang cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek. Saya hendak meneruskan langkah tapi dihentikan oleh anak yang satunya, “Nanti dulu Om, biar ditukar dulu … sebentar.”



“Nggak apa apa, itu buat kalian” lanjut saya. “Jangan … jangan oom, itu uang oom sama mbak yang tadi juga” anak itu bersikeras. “Sudah … saya ikhlas, mbak tadi juga pasti ikhlas !”, saya berusaha membargain, namun ia menghalangi saya sejenak dan berlari ke ujung jembatan berteriak memanggil temannya untuk segera cepat.



Secepat kilat juga ia meraih kantong plastik hitamnya dan berlari ke arah saya. “Ini deh om, kalau kelamaan, maaf ..”. Ia memberi saya delapan pack tissue. “Buat apa?”, saya terbengong “Habis teman saya lama sih oom, maaf, tukar pakai tissue aja dulu”. Walau dikembalikan ia tetap menolak.



Saya tatap wajahnya, perasaan bersalah muncul pada rona mukanya. Saya kalah set, ia tetap kukuh menutup rapat tas plastik hitam tissuenya. Beberapa saat saya mematung di sana, sampai si kecil telah kembali dengan genggaman uang receh sepuluh ribu, dan mengambil tissue dari tangan saya serta memberikan uang empat ribu rupiah. “Terima kasih Om!”..mereka kembali ke ujung jembatan sambil sayup sayup terdengar percakapan, “Duit mbak tadi gimana ..?” suara kecil yang lain menyahut, “Lu hafal kan orangnya, kali aja ketemu lagi ntar kita kasihin …….”.



Percakapan itu sayup sayup menghilang, saya terhenyak dan kembali ke kantor dengan seribu perasaan. Tuhan, hari ini saya belajar dari dua manusia super, kekuatan kepribadian mereka menaklukan Jakarta membuat saya trenyuh, mereka berbalut baju lusuh tapi hati dan kemuliaannya sehalus sutra, mereka tahu hak mereka dan hak orang lain, mereka berusaha tak meminta minta dengan berdagang tissue.



Dua anak kecil yang bahkan belum balig, memiliki kemuliaan di umur mereka yang begitu belia. Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Apa yang bukan milik kita, pantang untuk kita ambil. [maskolis.blogspot.com]

instanx

tukar link

Total Tayangan Halaman